Dalam sebuah pesan baru yang dirilis Kamis (25/3), pimpinan al Qaeda Osama bin Laden mengancam akan membunuh warga Amerika yang ditahan jika Amerika mengeksekusi tahanan yang ditangkap dengan tuduhan sebagai dalang serangan 11 September.
Dalam rekaman yang disiarkan televisi Al-Jazeera itu, al-Qaeda secara eksplisit menyebut Khalid Sheik Mohammed, yang ditangkap di Pakistan pada tahun 2003. Dia adalah pimpinan paling senior al-Qaida yang saat ini ditahan di pangkalan angkatan laut Amerika di Guantanamo Bay, Kuba.
Pada tahun 2008, Khalid Sheik Muhammad didakwa dengan pembunuhan dan kejahatan perang dalam kaitannya dengan 11 September 2001, serangan terhadap pejabat Amerika. Pejabat Pentagon mengatakan mereka akan dijatuhi hukuman mati, semikian pula dengan empat anggota komplotan rekan mereka di tahanan.
“Gedung Putih telah mengungkapkan keinginan untuk mengeksekusinya. Ketika Amerika Serikat membuat keputusan ini, itu sama saja dengan memutuskan mengeksekusi siapa pun dari kalian yang kami tahan,” kata Osama dalam rekaman itu kepada Amerika.
Setelah ditangkap pada Maret 2003 di Pakistan, Muhammad menggambarkan dirinya sebagai otak terorisme dengan banyak cara dan bahkan mengklaim bahwa “tangan kanan saya diberkati.”
Mohammed, yang muncul pada Juni 2008 untuk pertama kalinya sejak ditangkap lima tahun lalu, mengatakan ia siap menjadi “martir” setelah hakim memperingatkannya bahwa ia menghadapi hukuman mati karena mengakui perannya sebagai dalang serangan 11 September.
“Ya, ini adalah apa yang saya inginkan, untuk menjadi seorang martir untuk waktu yang lama,” katanya.
Amerika masih menimbang untuk merekomendasikan agar Muhammad dan komplotannya diadili di pengadilan militer. Dengan rekomendasi seperti diungkapkan pejabat itu berarti Muhammad tidak akan diadili di pengadilan sipil, dan diperkirakan akan diumumkan keputusannya.
Tidak diketahui persis apakah al-Qaida benar menahan warga Amerika saat ini. Namun kelompok Haqqani dari taliban Pakistan yang paling dekat dengan al-Qaida membenarkan hal itu. Bowe Bergdahl yang ditangkap di Afghanistan timur pada bulan Juni 2009 pernah merilis video dirinya bulan Desember lalu.
Osama juga mengatakan Presiden Barack Obama mengikuti jejak pendahulunya, George W. Bush dengan meningkatkan serangannya di Afghanistan dan mendukung Israel dalam pendudukan tanah Palestina.
Osama dipercaya bersembunyi di suatu tempat di wilayah perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan.
Rencana menyidangkan Muhamad sebelumnya di pengadilan sipil bersama komplotannya telah mendatangkan protes dari warga, dan kerabat korban serangan 11 September di New York yang takut bahwa langkah demikian bisa membuat kota itu menjadi sasaran terorisme.
Salam "MATA DUNIA ..........
0 komentar:
Posting Komentar